30 August 2015

Review: Inside Out (2015)


United States | Animation | PG | Directed by: Pete Docter | Written by: Pete Docter | Cast: Amy Poehler, Phyllis Smith, Bill Hader, Lewis Black, Mindy Kaling, Richard Kind, Kaitlyn Dias, Diane Lane, Kyle MacLachlan | English | Run time: 94 minutes

Sinopsis:
Setelah kepindahan diri dan keluarganya dari Minnesota ke San Francisco, emosi remaja putri yang termanifestasikan dalam bentuk Joy, Sadness, Fear, Anger, dan Diagust harus memahami perubahan yang terjadi pada dirinya.

Review:
Apakah kamu pernah membayangkan, apa yang sebenarnya terjadi di dalam pikiran seseorang? Sebuah pertanyaan menarik yang dijawab oleh Pixar dengan film penuh imajinasi berjudul Inside Out. Film yang bisa saja menjadi film terbaik di tahun 2015 bagi saya. Di bawah naungan Pete Docter (Up, 2009), film yang diproduksi selama lima tahun ini bercerita tentang karakterisasi emosi yang ada dalam pikiran seorang remaja putri menjelang masa pubertasnya. Sebuah pengalaman sinema sepanjang 94 menit yang penuh akan perasaan dan makna, yang setidak-tidaknya akan membuat mata anda berair karena terharu.

Semenjak kepindahan diri dan keluarganya dari Minnesota ke San Francisco, Riley Anderson (Kaitlyn Dias) memiliki emosi yang campur aduk. Emosi dalam pikirannya yang termanifestasikan dalam lima bentuk: Joy (Amy Poehler), Sadness (Phyllis Smith), Fear (Bill Hader), Anger (Lewis Black), dan Disgust (Mindy Karling). Karena ada sesuatu "malfungsi", Joy dan Sadness terdampar dalam lika-liku labirin penyimpanan memori jangka panjang Riley. Sulit untuk kembali ke markas besar emosi yang kini hanya diisi oleh Fear, Disgust, dan Anger. Dengan absennya Joy dan Sadness, emosi dan kepribadian Riley menjadi berubah, mungkin untuk selamanya. Untuk mencegah hal tersebut, Joy dan Sadness harus segera kembali dan memahami perubahan yang akan terjadi pada Riley.


Inside Out bisa dibilang merupakan sebuah konsep paling ambisius yang pernah dilahirkan oleh Pixar. Memanifestasikan emosi yang abstrak dan merangkainya dalam sebuah narasi merupakan sebuah hal yang sulit. Namun dengan kemampuan imajinasi yang dimiliki oleh Docter dan Pixar semuanya dapat terwujud dengan amat luar biasa. Bagaimana mereka menggambarkan konsep-konsep seperti kepribadian, mimpi, dan bahkan teman imajinasi, yang terbentuk dalam tokoh menghibur bernama Bing Bong (Richard Kind), benar-benar tiada hentinya membuat saya takjub. Ketakjuban ini mungkin menyamai, atau bahkan melebihi, yang pernah saya rasakan ketika diajak menyelami dunia video game yang dilakukan oleh Disney dengan film Wreck-it Ralph.

Inside Out adalah mengenai memahami kompleksitas emosi manusia dan bagaimana di antara tiap emosi tersebut saling berkaitan. Dalam hal ini disampaikan melalui dinamika hubungan antara emosi senang (Joy) dan sedih (Sadness) yang nampaknya bertentangan namun saling membutuhkan. Film ini diceritakan secara paralel antara kejadian di luar dan di dalam diri Riley, dimana penceritaan kedua bagian ini dilakukan secara apik dan selalu engaging. Film ini juga termasuk sebagai kisah coming-of-age, tentang bagaimana Riley (dan emosi yang ada dalam pikirannya) tumbuh menjadi dewasa. Kisah yang sebenarnya merupakan favorit saya.


Naskah yang ditulis oleh Pete Docter memiliki segudang kebijaksanaan yang terefleksikan dalam penceritaannya. Memberikan makna dan pembelajaran tanpa harus menggurui. Memberikan sedikit rasa nostalgia yang manis akan memori masa kecil dan masa awal remaja. Hal ini menjadikan Inside Out bersifat universal, dapat dinikmati oleh tua dan muda, namun secara bersamaan juga merupakan sebuah pengalaman sinema yang personal. Selain itu, komedi juga datang dan silih berganti di film ini. Menjadikan film ini tidak hanya bermakana tapi juga amat menghibur.

Pixar is back! Iya, akhirnya Pixar yang kita tahu dan cintai dulu akhirnya kembali. Film ini punya segala unsur yang kita semua cintai dari Pixar. Inside Out adalah sebuah film dengan konsep orisinil penuh imajinasi, dihiasi dengan animasi cantik, dan memiliki kisah bermakna, menghibur, serta penuh emosi. Sebuah film yang akan membuat hati ini bahagia setelah menontonnya. Semoga rasa yang diciptakan oleh Pixar di film ini dapat terulang kembali di The Good Dinosaur yang tidak lama lagi rilis.

...Triple Dent Gum, will make you smile!

Best Scene:
Semua scene film ini adalah best scene.


Kesimpulan:
Do you ever look at someone and wonder, "What is going on inside their head?"

Iya, Pixar is back! Film Inside Out memiliki semua unsur yang kita cintai dari karya Pixar. Film dengan konsep orisinil penuh imajinasi, dihiasi dengan animasi cantik, dan memiliki kisah bermakna serta menghibur. Sebuah roller coaster emosi. Sebuah pengalaman sinema yang universal namun juga personal.


What do you think about this movie? Share your opinion in the comment box below :D

No comments:

Post a Comment