9 August 2015

Review: Mission Impossible Rogue Nation (2015)


United States | Action & Adventure | PG-13 | Directed by: Christopher McQuarrie | Based on: Mission: Impossible by Bruce Geller | Written by: Christopher McQuarrie, Drew Pearce | Cast: Tom Cruise, Jeremy Renner, Simon Pegg, Rebecca Ferguson, Ving Rhames, Sean Harris, Alec Baldwin | English | Run time: 131 minutes

Sinopsis:
Setelah IMF dibubarkan, Ethan Hunt bersama timnya berusaha mengungkap dan membasmi organisasi misterius bernama Syndicate.

Review:
Lima puluh tiga tahun. Itu adalah usia dari Tom Cruise. Cukup tua sebenarnya tapi ia tetap mampu untuk ber-kickass ria. Film Mission Impossible kelima yang berjudul Rogue Nation ini disutradarai dan ditulis oleh Christopher McQuarrie. Cruise dan McQuarrie sebelumnya pernah bekerja bersama di film berjudul Jack Reacher (2012). Film yang katanya kecele itu. Sebagai kelanjutan dari Ghost Protocol karya Brad Bird yang amat sukses itu, sudah pasti Rogue Nation diharapkan dapat melebihi atau setidaknya menyamai pendahulunya. Lalu, apakah kolaborasi antara Cruise dan McQuarrie kali ini mampu melakukan hal tersebut?

Konflik utama film ini berputar dari adanya suatu organisasi misterius bernama Syndicate. Sebuah organisasi misterius yang berusaha membuat suatu orde baru di dunia melalui serangkaian aksi terorisme. Dengan dibubarkannya IMF, tugas Ethan Hunt (Tom Cruise) untuk membasmi Syndicate semakin berat. Kemudian ditambah berat lagi karena Ethan Hunt diburu oleh pemerintah AS, yang diotaki oleh direktur CIA Alan Hunley (Alec Baldwin). Lalu ditambah rumit dengan kehadiran agen abu-abu bernama Ilsa Faust (Rebecca Fergusson). Jika saya menjadi Ethan Hunt maka saya sudah berulang kali melambaikan tangan ke kamera sebagai tanda menyerah.


Jika seri Fast & Furious adalah mengenai menyajikan aksi mobil gila-gilaan, sebelum kemudian franchise tersebut dijadikan layaknya remahan Chiki oleh Mad Max: Fury Road, Mission Impossible belakangan ini adalah mengenai menampilkan stunt megah namun realis yang mengedepankan kemampuan fisik yang masih dimiliki Tom Cruise. Rogue Nation dibuka dengan sebuah stunt amat gila. Kita dijadikan saksi aksi Ethan Hunt memanjat dan menempel di pintu pesawat yang sedang take off. Tanpa stunt double dan dengan minim bantuan CGI, semuanya dilakukan sendiri oleh Tom Cruise yang sedang menuju usia aki-aki. Selain itu juga ada aksi kejar-kejaran beroktan tinggi antara motor dengan motor dengan mobil yang berhasil memaku saya di kursi bioskop. Tapi tetap saja, aksi-aksi di film ini belum bisa mengalahkan Mia Khalifa Burj Khalifa scene di Ghost Protocol.

Saya tidak bisa berbicara banyak mengenai segi cerita film ini. Akibat terlalu asik makan Mujigae, saya telat masuk bioskop beberapa menit. Yang saya bisa katakan adalah skrip yang ditulis oleh McQuarrie dan Drew Pearce ini dibanjiri oleh twist and turn, utamanya disebabkan oleh tokoh Ilsa Faust yang merupakan double-agent atau mungkin triple-agent. Cerita dari film ini layaknya sebuah jembatan, dari satu aksi gila ke aksi gila lainnya dan dari satu tempat eksotis ke tempat eksotis lainnya. Sentuhan komedi juga terasa di Rogue Nation. Sentuhan tersebut yang umumnya berasal dari aksi komikal tokoh Benji Dunn yang diperankan dengan jenaka oleh Simon Pegg. Lalu tokoh William Brandt (Jeremy Renner) yang merupakan scene-stealer di film sebelumnya sayangnya digunakan secara minim di film ini.


Rasanya belum afdol membahas Rogue Nation jika belum membicarakan Rebecca Ferguson, sang scene-stealer film ini. Aktris asal Swedia ini sangat tepat memerankan agen Ilsa Faust, yang namanya terinsiprasi dari tokoh Ingrid Bergman di film Casablanca. Selain memang dari sananya sarat akan rahasia, performa apik Fergusson mampu mempertebal kabut misteri yang dimiliki tokoh Ilsa Faust. Dingin dan berbahaya namun mengundang, tipikal femme fatale. Selain itu kehadiran female badass ini mampu menjadikan Rogue Nation bukanlah panggung milik Tom Cruise seorang, melainkan merupakan sebuah aksi ensemble yang kuat.

Tidak terasa bahwa installment pertama film Mission Impossible rilis pada tahun 1996, alias hampir dua puluh tahun yang lalu. Semakin tua semakin menjadi. Sebagai serial yang cukup berumur, Mission Impossible semakin sukses belakangan ini. Rogue Nation berhasil menawarkan sebuah tontonan yang seru dan menegangkan. Selain itu juga membuktikan kembali status Tom Cruise sebagai mega bintang yang belakangan ini sedikit dipertanyakan. Akhir kata, Rogue Nation menurut saya, sebuah unpopular opinion, masih belum bisa mengalahkan Ghost Protocol yang masih lebih superior.

Best Scene:
Scene atau malah bagian terbaik di film ini adalah serangkaian aksi yang terjadi di pertunjukan opera di Wina. Dengan bantuan musik opera yang menggelegar, serangkaian aksi di bagian ini begitu intens dan klimaks. Sebagai catatan, saya sedikit tertawa ketika bos Syndicate Solomon Kane (Sean Harris) mengucapkan line khas Mission Impossible, "your mission, should you choose to accept it." Nice touch from McQuarrie.



Kesimpulan:
Desperate times, desperate measures.

Semakin tua semakin menjadi. Film kelima franchise yang muncul hampir dua dekade silam ini semakin kesini semakin menunjukan tajinya. Rogue Nation berhasil menyajikan tontonan yang seru dan menghibur. Dipenuhi oleh twist and turn dan serangkaian aksi realis yang menegangkan. Film yang lagi-lagi membuktikan Tom Cruise sebagai mega bintang dan memperkenalkan khalayak umum kepada soon-to-be-a-star Rebecca Ferguson. Bagi saya Rogue Nation belum bisa mengalahkan superioritas Ghost Protocol namun dapat bersanding dengannya. Sebuah opini yang nampaknya tidak begitu populer.


What do you think about this movie? Share your opinion in the comment box below :D

No comments:

Post a Comment